Laman

Rabu, 03 September 2014

KOTA DI TENGAH HUTAN

Ternyata menulis kembali itu tidak mudah, harus kembali mengasah otak agar kata-kata ramai bermunculan, harus mengobrak abrik imajinasi agar ada kisah yang pantas di torehkan. Well, karena hati ini sudah berazzam untuk kembali menulis, maka aku akan mulai dengan satu kisah yang seharusnya telah aku tuliskan 3 tahun yang lalu. No Problemo :)

Sendawar, nama kota yang awalnya begitu asing di telingku. Bayangan hutan, gelap, tanpa listrik, mandi di sungai, plus signal yang harus dikejar ke gunung, bergelayut manja di fikiranku. Gak mau rasanya meninggalkan kota samarinda yang sangat damai permai bagiku, tapi Allah mentakdirkan ku ke Sendawar, dengan predikat abdi negara, cieehh...hihihi...

Singkat cerita nih, sampailah aku di Sendawar, kota yang awalnya begitu menakutkan, menguras air mata dan isi kantong, Lohh.!!

Tapi ternyata gak seserem yang aku bayang kan, karena aku di tugaskan di kabupaten. Kalau comment artis yang pernah di undang ke Sendawar bilang “Sendawar itu Kota di tengah hutan”. Ada benernya loh, Pemkab layaknya kota, penuh dengan taman, air mancur, lampu-lampu, tapi bedanya kalau di kota-kota besar kongkow kongkow anak mudanya di Mall tapi di sini di Pemkab. Heee...

Pemkab jadi hiburan tersendiri selain pasar malam dan orkes dangdut. Tsurayya (Bidadariku, 2 tahun) aja suka banget kalau dia ajak mutar-mutar pemkab liat lampu, Duuhh..Ngenese.

Tapi seiring berjalannya waktu aku mulai mencintai Sendawar, kalau lagi holiday panjang di samarinda suka kangen dengan suasanya senyapnya, suara jangkrik-jangkrik malam, gelapnya yang romantis, ilalang ilalang dan Jalan Tol tanpa traffict Light Sepanjang jalan. Dan satu lagi yang membuat Sendawar menjadi kota yang sangat berkesan buatku, sendawar menyatukan samarinda dan Jawa Tengah. Mempertemukan aku dengan “dia”. Uhuiiiiiiiii.....

Intinya, Allah itu maha Baik, membuat sekenario yang sangat indah untuk setiap hambanya, meskipun terkadang awalnya terasa berat, tapi bukankah pelangi datang di ujung badai. Hanya saja, terkadang hati manusia terlalu kotor, dan ilmu manusia terlalu sedikit untuk bisa membaca takdir-Nya. Bersyukurlah... Maka Allah akan menambah nikmatmu.

2 komentar:

Dunia Ely mengatakan...

jadi teringat dulu kupikir Jerman itu negara metropolitan, nyatanya malah hutan ada di mana mana nggak di desa, di kota juga buat orang sini hidup di dekat hutann itu adalah sesuatu, aku tinggal di desa di mana dikelilingi hutan dengan rusa, kijang liar dll indah sekali, kayak di negeri dongeng

Piet mengatakan...

Seru..Jadi Melihat banyak tempat di Dunia. Makasih mba Ely :)