Laman

Kamis, 24 Juni 2010

Gadis Standar




Cinta memang agak rumit dan kadang tidak memakai logika. Bahkan seorang ahli balaghah mengatakan bahwa cinta mampu merubah si penakut menjadi pemberani, merubah si kikir menjadi dermawan, membersihkan pikiran orang-orang dungu, memfasihkan lidah sang gagap, membangkitkan semangat orang lemah, serta dapat merendahkan kehormatan para raja. Cinta memang aneh.
Tapi kali ini aku ingin bercerita tentang seorang sahabat, sebut saja namanya Bunga. Upsss...emm...Jangan Bunga (Seperti Nama Korban Pemerkosaan. Hehe..). Sebut saja namanya Kiran.

Ku berangkat dengan
Membawa segumpal angan-angan
Siapa tau aku dapat berbincang
Dengan jiwamu, sendirian.
(Penyair)

Mungkin syair itu cocok menggambarkan perasaan Kiran. Dia menyebut dirinya Gadis Standar. Cantik, biasa aja. Tajir,kayaknya enggak. Pintar, ehmm..Paling di deretan sembilan atau sepuluh. Karena alasan itu dia menyebut dirinya gadis standar. Tapi menurutku, dia gadis yang menyenangkan, supel, ramah, dan yang terpenting baik hati, karena itu aku tetap merasa bangga menjadi salah satu sahabatnya, meskipun dia merasa sebagai gadis yang biasa-biasa saja.
Setiap orang pasti memiliki rasa cinta. Begitupun aku, hehe....Eh, kok jadi aku. Kan lagi ngebahas Kiran?. Oke, Kembali ke Kiran. Kisah cinta Kiran unik (Paling tidak menurutku). Sejak pertama kali ia meresa deg deg an saat bertemu dengan lawan jenis, sejak saat itu pula ada seseorang yang bersarang di salah satu ruang khusus di hatinya yang bercorak merah jambu, bahkan mungkin hingga sekarang. Dengan sedikit semu merah di pipinya dia menceritakan kisah cinta monyetnya kepadaku.
Saat SMP kelas 1 ada seseorang yang diam-diam dia kagumi. 2 tingkat di atasnya. Dia menyebutnya, Knight. Seorang pria yang menurutnya luar biasa dengan segala kelebihannya dan sangat kontras dengan dirinya yang standar. Sang ketua OSIS yang menjadi bintang paling bersinar se antero sekolah, bukan hanya karena tampangnya tapi juga karena sikap dan prestasinya yang membuat dia di kagumi. Bahkan Kiran sendiri sangat yakin, gak Cuma dia yang mengguminya, masih banyak teman-teman wanitanya yang menjadi daftar pengemar knight.
Awalnya Kiran merasa biasa-biasa saja, jangankan peduli atau mengagumi, bahkan dia merasa jengah dengan temana-teman wanitanya yang berteriak kegirangan saat berpapasan dengan knight. Hingga karena suatu hal, arah hatinya berubah. Tiga hari berturut-turut dia memimpikan Knight, aneh..padahal menurutnya, pada saat itu tidak secuil pun memori tentang knight ada di otaknya. Dia baru menyadarinya saat mimpi ke tiga. Mimpi yang menggambarkan kedekatan antara dia dan knight. Dan sejak mimpi ke tiga itulah, ada bunga-bunga yang bersemi di taman hati Kiran. Sehingga, yang awalnya tidak peduli menjadi ingin tau. Yang awalnya sekedar melihat, menjadi memandang.
Kadang dia mengamati knight dari jauh, bersorak kecil saat knight berhasil memasukkan bola ke dalam ring, atau menunduk pelan saat berpapasan. Arah pulang Kiran dan knight memang searah, karena itu hampir setiap hari ia bisa berpapasan dengan knight, hanya berpapasan, gak lebih. Sejak saat itu ia diam-diam mengagumi knight dan menyimpannya rapat-rapat dalam hati, tanpa sedikit pun berusaha untuk menunjukkannya di depan knight.
Hingga akhirnnya knight lulus. Sedih? Iya. Tapi itulah kenyataan. Sampai perpisahan itu tidak pernah ada perkenalan di antar mereka, dan dari sini Kiran berusaha menyadari bahwa dia bukanlah siapa-siapa selain gadis standar (atau mungkin aneh.ehmm...menurutnya). Tapi menurutku Kiran adalah gadis yang kuat, yang tak lantas terpuruk hanya gara-gara dia tidak berarti bagi seseorang dan bersabar atas keinginan Cinta Monyetnya yang tidak menjadi kenyataan.

Aku hanya mampu memandangnya dari jauh
mengagumi setiap kharismanya
berusaha secemerlang prestasinya
dan belajar memahami
bahwa aku gak pernah ada di pikirannya.

Puisi Kiran, di salah satu lembar Diarynya. Karena ternyata tidak mudah menghapus memori tentang knight. Karena menurutnya, bayangan Knight sering muncul dalam lamunannya di sudut malam, kadang dia berhasil menyingkirkannya, tapi terkadang dia harus bertekuk lutut atas perasaan yang tidak jelas dan melontarkan doa kepada Allah ”Ya Allah, aku ingin ketemu dia”.
Sampai suatu hari Allah mengabulkannya, setahun kemudian. Di sebuah acara yang melibatkan beberapa sekolah. Dengan badan yang tegap, knight memakai baju hijau lumut kecoklatan, baju kebanggaan sebuah SMU terfavorit. Tapi sama seperti yang sudah-sudah, tak ada yang Kiran lakukan selain memandang, tapi menurutnya itu sudah cukup.
Hingga saat ini, Kiran mengaku masih mengenang knight, bahkan hingga ia menyelesaikan kuliahnya dan bekerja. Bertahun tahun sejak pertemuan terakhirnya meskipun tanpa perkenalan.
Seperti syair di awal, ia berangkat dengan segumpal angan-angan, siapa tau ia mampu berbincang dengan orang yang dia harapkan. Angan-angan itu hadir dalam mimpi ke empat kiran tentang knight, mimpi yang ia rasakan nyata, di sebuah tempat yang ia rasakan keindahannya, Meskipun ia mengaku tidak tau itu dimana. Sebuah tempat dengan bunga-bunga mekar berwarna putih, sebuah penginapan, jalan setapak menuju gunung, dan danau lengkap dengan perahu dan dayungnya. Dan seolah mereka ada di sana berbincang satu sama lain. Jadi ingat cerita Cinta monyetnya Ikal dan Aling Laskar Pelangi, yang Akhirnya di buku ketiga tetralogi Laskar Pelangi, Ikal menemukan tempat yang di gambarkan Aling, Edensor.
Bahkan Kiran juga mengaku, pernah mencarinya di dunia maya, hanya ingin tau perkembangan, begitu kilahnya. Dan ternyata, Dapat. Di beberapa situs jejaring, dia malah telah menjadi friend. Dan dia juga menunjukkan kepadaku profil lengkapnya. Ehmm...tidak mengecewakan. Apalagi dengan Status : Single. Hehe... Kuliah di universitas favorit di daerah jawa timur.
Sebenarnya Kiran bisa saja langsung akrab dengan knight, meskipun Cuma di dunia maya, apalagi dia berasal dari SMP dan asal yang sama, pasti sangat mudah mencari arah pembicaraan. Tapi ternyata, Kiran tidak melakukannya, dia tidak berbohong bahwa dia hanya ingin tau perkembangan knight sekarang (meskipun aku gak tau bagaimana isi hatinya), bahkan dia tidak mencoba memperkenalkan diri atau membuka Link lebih jauh. Bukan karena dia takut, atau tidak PeDe. Aku rasa dia bukan tipe seperti itu, karena Kiran yang aku kenal Penuh Percaya diri dan supel, meskipun dia tetap merasa sebagai gadis standar. Atau apa karena knight cinta monyet Kiran? Tapi kenapa? Toh knight juga tidak tau, apa yang ada di hati Kiran. Eeee...
Karena penasaran, akhirnya aku tanyakan langsung saja pada Kiran, dari pada terus menebak-nebak. Dan tau apa jawabanya???
”Kalaupun memang dia jodohku, biarkan Allah saja yang memperkenalkan kami dengan cara-Nya”
Huwwwwaaaaaaaaa....begitulah Kiran yang ku kenal, penuh inspirasi bagiku (termasuk Tulisan ini. Hehe..).
Aku bisa membaca, sebenarnya Kiran menginginkan kelak, Knight akan datang menghampiri Princess (meskipun Standar  ) dengan menunggang kuda putih dan membawanya berkeliling dalam irama tawa yang menyegarkan (Lebay Mode On) tapi Kiran sadar mana ada di zaman sekarang ini ksatria yang menunggang kuda putih. Ehmm...yang ada ksatria yang menunggang Mercedez Benz. Hahaha....
Tapi dia tidak ingin medahului kehendak Allah atas takdir dalam hidupnya. Karena itu dia lebih memilih memasrahkan semuanya kepada Allah, dari pada harus mengumbar rasa cintanya.
Cinta itu fitrah, begitu yang aku tau. Tak ada seorang pun yang bisa memaksakan datang atau perginya cinta. Tapi Kiran memberikanku pelajaran. Untuk tetap meletakkan cinta pada Koridor sebenarnya, tidak lantas membobolnya hanya karena perasaan yang menggebu. Cinta yang tetap bertanggung jawab yang tidak lantas menghalal kan berbagai cara demi cinta, karena cinta juga punya aturan, agar cinta tetap terjaga ke suciannya.
Banyak laki-laki atau perempuan yang dengan mudahnya mengumbar kata cinta. Padahal yang pernah ku tau, cinta itu sakral, dan hanya orang-orang yang memahami cinta sajalah yang tidak dengan mudahnya mengumbar kata-kata cinta kesembarang orang. Dan bisa kita lihat hasilnya, orang yang dengan mudahnya mengumbar kata-kata cinta akan mudah jatuh dalam sakit hati berkepanjangan karena ternyata kata-kata cintanya telah basi dan tak bermakna akibat sering di umbar.
Ada seorang teman yang mengatakan kepadaku bahwa sabar terhadap orang yang kita cintai adalah ibadah. Menjadikan cinta sebagai ibadah (ehmm...kedengarannya indah). Kenapa? Agar cinta itu tetap terbingkai hingga akhir hayat dalam bingkai terindah bernama pernikahan.



21 Novermber 2009
Mengenang Knight dan Princess
Piet_Han

2 komentar:

Anonim mengatakan...

endingnya gmn nie piet...
happy ending tak ??
semoga dipertemukan :)
@usan

Piet mengatakan...

Endingnya...Eeee...Biar Allah yang mengatur ^-^